Kajian Seni Rupa dan Desain

Kajian Seni Rupa dan Desain Wear Your Face Mask

Assalamu’alaikum semuanya, kali ini saya akan membahas beberapa objek yang dikaji menggunakan estetika dengan teori Meyer Schapiro.

Estetika /es·te·ti·ka/ /éstétika/
Estetika milik Meyer Schapiro memfokuskan pada Gaya atau Style sehingga dalam sebuah karya seni maupun desain akan diamati bagaimana gaya ini membentuk ciri yang khas.

Analisis gaya/style dalam estetika Meyer Schapiro terbagi menjadi tiga aspek, yaitu :
  1. Elemen Bentuk (Motif)
  2. Hubungan Bentuk
  3. Kualitas

ESTETIKA LUKISAN “CIRCLES IN A CIRCLE” KARYA WASSILY KANDINSKY DENGAN PERSPEKTIF MEYER SCHAPIRO

Objek Formal : Estetika
Objek Material : Lukisan “Circles in a Circle” Karya Wassily Kandinsky

Wassily Kandinsky merupakan pelopor seni abstrak dan ia melukis beberapa karya paling awal dalam genre termasuk apa yang dikenal sebagai Cat Air Abstrak Pertama . Musik, yang bersifat abstrak, adalah bagian yang melekat dari seninya dan ia menyebut beberapa karya spontannya sebagai “improvisasi” dan yang rumit sebagai “komposisi” . Selain sebagai pelukis, Kandinsky juga seorang ahli teori seni terkemukayang bukunya memiliki pengaruh besar dan mendalam pada seniman masa depan. Untuk kontribusinya yang luar biasa dalam menjauhkan dunia seni dari tradisi representasional dan menuju abstraksi, Wassily Kandinsky dianggap oleh banyak orang sebagai “Bapak Seni Abstrak”.

Berikut merupakan karya Wassily Kandinsky berjudul “Circles In A Circle” yang dilukis pada tahun 1923.

Elemen Bentuk

Lukisan “Circles in a circle” diatas merupakan karya abstrak yang bergenre geometric.

Hubungan Bentuk

Lukisan tersebut menyajikan beberapa lingkaran berwarna warni yang diletakkan secara abstrak, dan berada di dalam sebuah lingkaran besar. Di dalam lingkaran besar tersebut juga ada beberapa elemen garis, dan diletakkan secara abstrak. Background tersebut berwarna polos dan terdapat dua elemen garis besar yang bersinggungan membentuk huruf “X” yang berwarna hijau dan kuning.

Kualitas

Lukisan “Circles in a circle” karya Wassily Kandinsky ini dibuat pada tahun 1923. Wassily Kandinsky merupakan orang pertama kali yang membuat lukisan abstrak dan termasuk salah satu tokoh terkemuka dalam seni modern. Karya Wassily Kandinsky ini merupakan komposisi yang kompak dan tertutup. Kandinsky memulai studi yang bijaksana tentang lingkaran sebagai unit artistik yang dimulai dari lukisan ini. Dalam suratnya kepada Galka Scheyer dia menulis, "ini adalah gambar pertama saya yang mengangkat tema lingkaran ke latar depan." Lingkaran hitam luar, seolah-olah bingkai kedua untuk sebuah gambar, mendorong kita untuk fokus pada interaksi antara lingkaran dalam, dan dua garis diagonal yang berpotongan meningkatkan efeknya, menambahkan perspektif pada komposisi.


ESTETIKA PATUNG DWARAPALA DENGAN PERSPEKTIF MEYER SCHAPIRO

Objek Formal : Estetika
Objek Material : Patung Dwarapala

Dwarapala adalah sebutan terhadap sepasang sosok patung penjaga pintu di depan gerbang kuil Hindu dan Buddha di kepulauan Nusantara, khususnya di Jawa dan Bali. Dalam budaya Jawa, dwarapala dijadikan figur penjaga keraton, misalnya dapat ditemukan di gerbang masuk Keraton Yogyakarta dan gerbang Kamandungan Lor Keraton Surakarta.
Berikut merupakan patung Dwarapala.

Elemen Bentuk

Gambar diatas merupakan dua patung Dwarapala yang biasa diletakan di kanan dan kiri pintu masuk.

Hubungan Bentuk

Bentuk patung Dwarapala memiliki asal muasal dari hutan di daerah Tulungagung, yang mana dahulunya terdapat makhluk asral yang berbentuk besar seperti raksasa. Makhluk astral tersebut merupakan positif, karena makhluk tersebut tidak mengganggu, melainkan sebagai penjaga di hutan tersebut. Bagi istana, kantor kadipaten, rumah, taman, yang terdapat patung retjo pentung (Dwarapala) yaitu patung yang dibentuk menyerupai bentuk makhluk astral di hutan Tulungagung, maka tempat yang ada patung retjo pentung akan di jaga oleh makhluk penjaga tersebut dari hal-hal yang tidak baik.

Kualitas

Dalam seni arsitektur percandian klasik Indonesia, dwarapala lazimnya diwujudkan sebagai sosok sepasang raksasa dengan tubuh tinggi besar, berotot, berambut ikal tebal, bermata bulat besar melotot, dan bermulut terbuka dengan gigi taring yang besar dan tajam. Patung Dwarapala memiliki beberapa fungsi, yaitu :

  1. Dibuat untuk menjaga suatu area atau jalan masuk.
  2. Tokoh penyeleksi pihak yang dapat memasuki suatu area.
  3. Tokoh penerima, pengantar, atau penuntun umat yang akan memasuki suatu area atau hendak “bertemu” dengan tokoh dewa junjungannya.
  4. Tokoh penolak, penghalang, pengusir, dan pengembali bagi pihak-pihak atau penyusup yang tidak layak memasuki suatu area utama yang dijaga oleh dwarapala.

Sekian kajian saya mengenai lukisan "Circles in a circle" karya Wassily Kandinsky, dan juga tentang Patung Dwarapala. Terimakasih banyak atas perhatiannya, Wassalamu'alaikum..

Komentar